BADAN PANGAN NASIONAL
Usung Jargon Anak-anak Adalah Masa Depan, Kepala NFA Paparkan ‘3 Betters’ di UNFSS+2 Italia

ROMA – Sebagai salah satu upaya diplomasi dan ajang pertukaran ide gagasan untuk penyampaian kemajuan Indonesia dalam membangun sistem pangan nasional pada forum internasional, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi berkesempatan menghadiri The United Nation Food Systems Summit +2 Stocktaking Moment (UNFSS+2) di Roma Italia pada Senin (24/07/2023). Dalam sesi pleno yang membahas tentang School Meals, Arief menekankan bahwa anak-anak adalah masa depan kita semua. Ini menegaskan bahwa berinvestasi pada pangan sehat bagi anak-anak, sama saja dengan berinventasi untuk masa depan yang lebih menjanjikan.


Arief memaparkan pencapaian Indonesia dalam mewujudkan investasi pada pangan sehat generasi muda, yang disebutnya sebagai ‘3 Betters’. “Yang pertama itu adalah ‘better nutrition’. Indonesia akan terus memperoleh kebermanfaatan dari bonus demografi, yang mana jumlah penduduk usia muda dan kelompok usia produktif semakin meningkat. Untuk itu, transformasi sistem pangan diarahkan untuk dapat memenuhi pangan yang sehat, beragam, bergizi seimbang, dan aman,” paparnya. 


"Adanya gizi seimbang sejak usia muda adalah keniscayaan, karena akan dapat mempengaruhi tumbuh kembang, pengetahuan, dan kebiasaan serta menentukan kualitas hidup di masa depan bagi generasi muda Indonesia." tambahnya. 


Upaya ini merupakan pengejawantahan dari arahan Presiden Joko Widodo yang sangat fokus dalam upaya pengentasan stunting atau ketimpangan gizi. Presiden telah menargetkan agar di tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia di bawah 14%. Untuk itu, pencegahan kerawanan pangan dan gizi merupakan bagian dari tugas dan fungsi NFA yang akan terus dilaksanakan secara kolaboratif bersama pemangku kepentingan terkait guna mendukung upaya penurunan stunting sesuai target yang ditetapkan. 


Arief melanjutkan tentang ‘Better’ yang kedua yaitu ‘better behavior’. Menurutnya, berkaca pada analisa Pola Pangan Harapan (PPH) telah menunjukkan bahwa kualitas konsumsi masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan terutama pada konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. 


“Perlu ada edukasi yang intensif dan ekspansif tentang kebiasaan makan yang baik pada generasi muda. Kami telah menginisiasi program ‘Gerakan Edukasi dan Pemberian Makanan Bergizi Bagi Siswa Sekolah’ tentang pola pangan sehat dan diversifikasi pola pangan. Selain itu, kampanye nasional yang kami usung adalah pangan B2SA, yaitu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman dengan tujuan mengubah perilaku konsumsi pangan masyarakat Indonesia,” ujar Arief.


"B2SA mengajak masyarakat mengonsumsi pangan yang beragam dan mengedukasi kita bahwa dalam satu porsi piring makanan harus terbagi ke dalam 3 jenis makanan, yaitu makanan pokok (karbohidrat), sayuran, serta lauk-pauk, dan buah-buahan. Di samping itu, perlu diimbangi pula dengan minum 8 gelas air sehari dan aktivitas fisik 30 menit per hari." paparnya. 


Lebih lanjut, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam keberagaman pangan dikarenakan Indonesia adalah negara dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia dengan 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu.


Terakhir, Arief menuturkan tentang ‘better collaboration’ yang mendorong agar berbagai upaya kolaborasi harus dilipatgandakan, baik di tingkat internasional, nasional, hingga daerah. “Kolaborasi Rome-based/RBAs di tingkat negara seperti ini, harus terus ditingkatkan, untuk mengatasi malanutrisi dengan menyediakan pola makan sehat bagi anak-anak sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pangan yang ada,” tukas Arief. 


Indonesia akan secara konsisten mengakselerasi dan mengungkit upaya untuk memastikan pola pangan sehat bagi anak-anak. Program-program tersebut ke depannya akan terus disempurnakan dan diadaptasi berdasarkan kearifan lokal dan kondisi masyarakat di Indonesia. 


Adapun hasil skor PPH Indonesia tahun 2022 berada di angka 92,9 atau melampaui target sebesar 92,8. Pencapaian ini lebih tinggi daripada tahun 2021 yang berada di angka 87,2. Untuk target skor PPH nasional pada tahun 2023 yang telah ditetapkan adalah 94,0 dan target 2024 adalah 95,2. 


Sebagai informasi, UNFSS +2 merupakan forum lanjutan KTT Sistem Pangan PBB 2021 yang dilaksanakan di Roma, Italia dari Senin 24 hingga Rabu 26 Juli 2023, yang bertujuan untuk memastikan komitmen dalam mentransformasi sistem pangan berbasis Sustainable Development Goals (SDGs). 


——————————


Siaran Pers

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)

159/R-NFA/VII/2023

24 Juli 2023

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.