AGAM — Di tengah masa pemulihan pascabencana yang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, warga Jorong Lambeh mengaku kebutuhan pangan mereka kini telah terpenuhi. Rasa lega tampak dari masyarakat yang selama beberapa pekan terakhir menghadapi keterbatasan akses akibat banjir dan longsor. Penyaluran bantuan pangan yang dilakukan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjadi penguat bagi warga untuk kembali bangkit.
Saat ditemui tim Bapanas pada Rabu (10/12/2025), warga Jorong Lambeh yang terdampak bencana menyampaikan bahwa bantuan pangan yang diberikan pemerintah telah mencukupi kebutuhan dasar masyarakat di Jorong Lambeh.
“Kami masyarakat Jorong Lambeh, Nagari Empat Koto, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam mengucapkan bahwa saat ini pasokan bahan pangan dan kebutuhan logistik bagi kebutuhan masyarakat kami Jorong Lambeh telah terpenuhi dan tidak kekurangan stok,” ungkap salah seorang perwakilan warga dengan penuh syukur.
Hal senada juga disampaikan Wali Jorong Lambeh, Nagari Empat Koto, Kabupaten Agam, Suardi Putra. Ia menegaskan bahwa bantuan yang dikirimkan Bapanas telah menjangkau masyarakat terdampak dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi kebutuhan harian mereka.
“Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Kepala Badan Pangan Nasional yang telah memberikan bantuan yang Alhamdulillah telah sampai di Jorong Lambeh. Alhamdulillah sangat bermanfaat bagi kami masyarakat Jorong Lambeh,” tuturnya.
Pemerintah melalui Bapanas sebelumnya telah menyalurkan 795 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Tanggap Darurat untuk Provinsi Sumatra Barat, yang diperuntukkan bagi 14 kabupaten/kota terdampak bencana. Hingga 11 Desember 2025, penyaluran bantuan tersebut telah mencapai 100 persen realisasi.
Sementara itu, Kabupaten Agam menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan perhatian khusus dengan total 24 ton CBP Tanggap Darurat yang dialokasikan untuk 13 kecamatan terdampak banjir dan longsor. Khusus untuk Nagari Empat Koto, bantuan yang diterima sebanyak 1 ton beras telah didistribusikan secara bertahap kepada warga yang membutuhkan.
Selain bantuan tanggap darurat, penyaluran Bantuan Pangan (Banpang) reguler juga terus berjalan di Kabupaten Agam. Hingga Oktober–November 2025, tercatat 425 ton dari total 582 ton beras telah didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat. Sedangkan untuk minyak goreng, sebanyak 85.044 liter dari total 116.404 liter telah tersalurkan kepada masyarakat.
Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman dalam acara pelepasan bantuan Kementan/Bapanas peduli di Jakarta pada Kamis (11/12/2025), mengungkapkan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, program reguler yang telah dicanangkan sebelum terjadi bencana, harus terus digencarkan. Ditambah pula dengan program bantuan khusus bencana alam sesuai permintaan dari pemerintah daerah.
"Kami sebagai Bapanas, mengeluarkan bantuan ke Aceh, Sumut, dan Sumbar. Itu ada reguler dan nonreguler. Yang regular itu rutin, biasanya setiap tahun. Nonregular ini tambahan atas permintaan Bupati dan Gubernur, dari 3 provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar)," tuturnya.
"Bantuan pertama adalah bantuan dari pemerintah. Totalnya yang regular Rp 918 miliar. Ini perintah Bapak Presiden. Ada 2, beras dan minyak goreng. Yang kedua adalah nonreguler, berdasarkan permintaan dari provinsi karena bencana. Itu nilainya 330 miliar. Totalnya Rp 1,249 triliun. Itu dari pemerintah sebagai kepala Bapanas. Yang terakhir itu dari Gubernur Aceh, meminta tambahan 10 ribu ton beras. Kami tanda tangan setuju dan kirim," ungkap Amran.
Dengan terpenuhinya stok pangan warga, pemerintah berharap proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan kondisi sosial masyarakat kembali stabil. Bapanas berkomitmen memastikan seluruh bantuan pangan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran, terutama bagi wilayah yang aksesnya sempat terisolir.
-------------
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional (Bapanas)*
487/R-BAPANAS/XII/2025
11 Desember 2025







