Akses terhadap pangan yang bergizi dan aman merupakan pondasi untuk mewujudkan masyarakat sehat, aktif, dan produktif. Perwujudan tersebut juga dicapai melalui pengentasan kelaparan dan mencegah segala bentuk kekurangan gizi di masyarakat. Namun, saat ini situasi akses pangan tersebut masih jauh dari harapan dan semakin menantang di beberapa negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Yusra Egayanti menegaskan hal tersebut dalam acara Webinar Addressing Food and Nutrition Security in Challenging Times: Experiences in Southeast Asia Countries yang dilaksanakan oleh Southeast Asia Public Health Nutrition (SEA-PHN) pada Selasa, 8 Agustus 2023 secara daring. "Beberapa kurun waktu terakhir, ancaman krisis pangan semakin nyata, baik dikarenakan perubahan iklim, gangguan pasokan, maupun kondisi politik dunia. Untuk itu, perlu adanya mitigasi dan antisipasi untuk mencegah gangguan akses pangan dan gangguan gizi masyarakat melalui strategi perwujudan ketahanan pangan yang kuat”, ungkapnya.
Hadir sebagai narasumber mewakili Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Yusra memperkenalkan kebijakan ketahanan pangan nasional yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 18/2012 tentang Pangan kepada peserta Webinar yang terdiri dari ahli gizi, nutrisionis, pakar, pemangku kebijakan, akademisi, dan mahasiswa. Peserta yang hadir merupakan representatif dari negara Malaysia, Philipina, Thailand, dan Vietnam.
“Kebijakan ketahanan pangan yang inklusif, resilient, dan berkelanjutan perlu diterapkan dalam pilar-pilar ketahanan pangan, diantaranya pilar ketersediaan, pilar keterjangkauan, dan pilar pemanfaatan, serta pendukungnya”, jelas Yusra.
Bekerjasama dengan lintas Kementerian/Lembaga dan BUMN, Badan Pangan Nasional saat ini tengah melakukan pengelolaan cadangan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, memperkuat sistem logistik, pengentasan daerah rawan pangan, pengembangan diversifikasi pangan dan potensi pangan lokal serta mengawasi dan menjamin mutu dan keamanan pangan, demi menjaga ketahanan Pangan Nasional.
Selain itu, sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang selama ini digencarkan, pangan yang telah tersedia harus dikelola sebaik mungkin melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
